Kelas : 3EB19
NPM : 21212951
A.
Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah berdasatkan dari dua suku kata
yaitu metode dan ilmiah. Seandainya kita artikan satu-persatu makna dari
kata-kata tersebut yakni :
a.
Metode
Metode dapat diartikan
sebagai sebuah cara yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai
maksud dan tujuan tertentu.
b.
Ilmiah
Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu
pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Diatur oleh atau sesuai
dengan prinsip-prinsip ilmu pasti: prosedur ilmiah. Sistematis atau akurat
dalam cara ilmu pasti.
Ini
adalah beberapa pendapat para ahli diantaranya:
·
Menurut
Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis
terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
·
Sedangkan
Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu
untuk memperoleh sesuatu interelasi
Secara umum dan keseluruhan metode ilmiah
atau proses ilmiah merupakan
proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan
bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan
hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos
uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
B.
Tujuan Mempelajari Metode
Ilmiah
Tujuan dari mempelajari metode ilmiah adalah
mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan
pengetahuan yang dapat diandalkan.
Beberapa
poin dari tujuan dan manfaat seseorang atau peneliti mempelajari metode ilmiah,
yaitu :
1. Mengetahui tata cara
penulisan ilmiah.
2. Dapat menyusun fakta yang
nyata dan data tersusun secara sistematis.
3. Menambah wawasan dalam menggunakan
teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan
ilmiah.
4. Mengetahui bahasa yang
digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
C. Sikap Ilmiah.
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
a) Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh: Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b) Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.
Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
c) Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d) Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.
Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
e) Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
f) Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
g) Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.
h) Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
D. Langkah-langkah dalam Penulisan Karya Ilmiah
Dalam pembuatan sebuah karya ilmiah dibutuhkan beberapa tahapan - tahapan, diantaranya yaitu : tahap persiapan, tahap penulisan dan tahap evaluasi.
a.
Tahap Persiapan
Ø Memilih Topik dan Tema
Topik (bahasa
Yunani:topoi) adalah inti utama dari seluruh isi tulisan yang hendak
disampaikan atau lebih dikenal dengan dengan topik pembicaraan. Topik adalah
hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Wahab
(1994:4) menyebutkan bahwa yang dimaksud topik adalah bidang medan atau
lapangan masalah yang akan digarap dalam karya tulis atau penelitian. Sementara
itu, tema diartikan sebagai pernyataan sentral atau pernyataan inti tentang
topik yang akan ditulis. Topik yang memang masih terlalu luas harus dibatasi
menjadi sebuah tema.
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah :
a.
Isu-isu yang masih hangat.
b.
Peristiwa-peristiwa nasional atau internasional.
c.
Sesuatu (benda, karya, orang, dan lain-lain) yang
dikaitkan dengan permasalahan politik, pendidikan, agama, dan lain-lain.
d.
Pengalaman-pengalaman pribadi yang berbobot.
Ø Mengumpulkan Bahan
Setelah memilih topik
dan menentukan tema penulisan, penulis mulai mengumpulkan bahan. Bahan bisa
didapatkan dari berbagai media cetak maupun elektronika. Bahan-bahan tersebut
dikumpulkan terutama yang relevan dengan topik dan tema yang akan ditulis.
Pemilihan bahan yang relevan ini bisa dengan cara membaca atau mempelajari
bahan secara sepintas serta menilai kualitas isi bahan. Bahan yang sudah
terkumpul tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperkaya pengetahuan penulis dan
sebagai landasan teoretis dari karya tulis tersebut.
Ø Survei Lapangan
Langkah ini adalah
melakukan pengamatan atas obyek yang diteliti. Menetapkan masalah dan tujuan
yang akan diteliti dan dijadikan karya ilmiah. Langkah ini merupakan titik
acuan Anda dalam proses penulisan atau penelitian.
Ø Membangun Bibliografi
Bibliografi berarti
kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka
yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut
aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk
mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah
diterbitkan.
Unsur-Unsur
Bibliografi dan Contoh Penulisannya :
a.
Nama Pengarang, yang dikutip secara lengkap
b.
Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
c. Data Publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit,
cetakan ke berapa, nomor jilid buku dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
d. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel
yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Penyusunan
Bibliografi :
- Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
- Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
- Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
- Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
- Baris pertama dimulai
dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan
ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.
Ø Menyusun Hipotesis
Langkah ini adalah
menyusun dugaan-dugaan yang menjadi penyebab dari obyek penelitian Anda.
Hipotesis ini merupakan prediksi yang ditetapkan ketika Anda mengamati obyek
penelitian.
Ø Menyusun Rancangan Penelitian
Merupakan kerangka
kerja bagi penelitian yang dilakukan. Menyusun rancangan penelitian sebagai
langkah ketiga dari langkah-langkah menulis karya ilmiah. Ini merupakan
kerangka kerja bagi penelitian yang dilakukan.
Ø Melaksanakan Percobaan Berdasarkan Metode yang Direncanakan
Langkah ini merupakan
kegiatan nyata dari proses penelitian dalam bentuk percobaan terkait penelitian
yang dilakukan. Anda lakukan percobaan yang signifikan dengan obyek penelitian
Ø Melaksanakan Pengamatan dan Pengumpulan Data
Setelah melakukan
percobaan atas obyek penelitian dengan metode yang direncanakan, maka
selanjutnya Anda melakukan pengamatan terhadap obyek percobaan yang dilakukan
tersebut.
Ø
Menganalisis dan
Menginterpretasikan Data
Langkah ini
menganalisa dan menginterpretasikan hasil pengamatan yang sudah dilakukan. Anda
coba untuk menginterpretasikan segala kondisi yang terjadi pada saat
pengamatan. Di langkah inilah Anda mencoba untuk meneliti dan memperkirakan apa
yang terjadi dari pengamatan dan pengumpulan data.
Ø
Merumuskan Kesimpulan dan
Teori
Langkah ini
merumuskan kesimpulan atau teori mengenai segala hal yang terjadi selama
percobaan, pengamatan, penganalisaan dan penginterpretasian data. Langkah ini
mencoba untuk menarik kesimpulan dari semua yang didapatkan dari proses
percobaan, pengamatan, penganalisaan, dan penginterpretasian terhadap obyek
penelitian.
b.
Tahap Penulisan
Format Umum Penulisan
Karya Ilmiah :
- Bagian Permulaan
- Halaman Sampul
- Judul
- Jenis laporan (KTI, skripsi, tesis, disertasi)
- Nama, NIM Mahasiswa
- Lambang Institusi
- Nama Lengkap Universitas
- Halaman logo
- Halaman
Judul (sama dengan halaman sampul)
Penulisan judul jika lebih dari 1 baris maka ditulis seperti piramida terbalik - Halaman Persetujuan
- Persetujuan Pembimbing
- Pengesahan untuk para penguji
- Kata Pengantar
- Ucapan Terimakasih
- Abstrak
- Daftar Isi
- Daftar tabel, gambar dan lampiran
- Bagian Isi
- Pendahuluan
- Latar belakang pengambilan topik
- Perumusan masalah
- Tujuan
*Umum
*Khusus - Manfaat Penelitian
- Kerangka Teori/Tinjauan Pustaka
- Kerangka Konsep
- Diagram kerangka konsep
- Hipotesa
- Defenisi operasional
- Metodologi Penelitian
- Rancangan/desain penelitian
- Populasi
- Pengambilan sampel
- Cara pengolahan data
- Hasil Penelitian
- Penguraian hasil penelitian
- Pembahasan
- Mebahas hasil penelelitian berdasarkan tinjauan kepustakaan yang telah dibuat
- Kesimpulan
- Saran
c.
Tahap
Evaluasi
Tahap evaluasi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah
jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis. Hal
yang harus menjadi perhatian diantaranya yaitu isi artikel, sistematika
penyajian dan bahasa yang digunakan.
Referensi