Nama : Dewi Khamala Rizkiani
Npm : 21212951
Kelas : 4eb19
Tugas 1 Softskill Etika profesi Akuntansi
Pendahuluan Etika sebagai Tinjauan
Pengertian Etika
Etika (Yunani Kuno:
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.] Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung
jawab. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian
filsafat praktis (practical philosophy).
Etika
Menurut Para Pakar, Sebagai berikut :
Pengertian Etika menurut Dr. James J. Spillane SJ, Etics atau
etika memperhatikan atau mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam
pengambilan keputusan moral. Etika mengarah atau menghubungkan penggunaan akal
budi individual dengan objektivitas untuk menentukan kebenaran atau kesalahan
dan tingkah laku seseorang terhadap orang lain.
Menurut Asmaran, Pengertian
Etika adalah studi mengenai tingkah laku manusia, tidak hanya
menentukan kebenaran-kebenarannya sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki
manfaat atau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.
Pengertian Etika menurut Soergarda Poerbakawatja, Etika ialah
filsafat mengenai nilai, kesusilaan, tentang baik dan buruk, kecuali etika
mempelajari nilai-nilai, ia juga merupakan pengetahuan mengenai nilai-nilai itu
sendiri.
Prinsip-prinsip Etika
Terdapat enam prinsip yang merupakan landasan penting etika,
yaitu keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan, dan kebenaran.
1.
Prinsip Keindahan
Prinsip
ini mendasari segala sesuatu yang mencakup penikmatan rasa senang terhadap
keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-nilai keindahan
dan ingin menampakkan sesuatu yang indah dalam perilakunya.
2.
Prinsip Persamaan
Setiap
manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung jawab yang sama, sehingga muncul
tuntutan terhadap persamaan hak antara laki-laki dan perempuan, persamaan ras,
serta persamaan dalam berbagai bidang lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku
yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
3.
Prinsip Kebaikan
Prinsip
ini mendasari perilaku individu untuk selalu berupaya berbuat kebaikan dalam
berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini biasanya berkenaan dengan
nilai-nilai kemanusiaan seperti hormat- menghormati, kasih sayang, membantu
orang lain, dan sebagainya.
4.
Prinsip Keadilan
Pengertian
keadilan adalah kemauan yang tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap
orang apa yang semestinya mereka peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini
mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional.
5.
Prinsip Kebebasan
Kebebasan
dapat diartikan sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak
bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukan sesuatu sesuai
dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan atau mengganggu hak-hak
orang lain.
Untuk
itu kebebasan individu disini diartikan sebagai:
·
kemampuan untuk berbuat sesuatu atau
menentukan pilihan
·
kemampuan yang memungkinkan manusia
untuk melaksana-kan pilihannya tersebut
·
kemampuan untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya.
6.
Prinsip Kebenaran
Kebenaran
biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul dari hasil pemikiran yang
logis/rasional. Kebenaran harus dapat dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran
itu dapat diyakini oleh individu dan masyarakat.
Basis Teori Etika
1. Etika
Teleologi
dari
kata Yunani, telos = tujuan, Mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua
aliran etika teleologi :
-
Egoisme Etis
-
Utilitarianisme
-
Egoisme Etis
Inti
pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya
bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya
tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan
memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia
cenderung menjadihedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.
-
Utilitarianisme
Berasal
dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu
perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut
bukan saja satu dua orang melainkan
masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme,
kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest
happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang
terbesar.
2.
Deontologi
Istilah
deontologi berasal dari kata Yunani
‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu
harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab:‘karena perbuatan pertama
menjadi kewajiban kita dan karena
perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah
kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang
merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
3.
Teori Hak
Dalam
pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang
paling banyak dipakai untuk mengevaluasi
baik buruknya suatu perbuatan
atau perilaku. Teori Hak merupakan suatu aspek
dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan
kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat
manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan
suasana pemikiran demokratis.
4.
Teori Keutamaan (Virtue)
Memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan
apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan
sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan
sebagai berikut : disposisi watak
yang telah diperoleh seseorang
dan memungkinkan dia untuk bertingkah
laku baik secara moral.
Contoh
keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
Egoism merupakan suatu bentuk ketidak adilan kepada
orang lain. Inti dari pandangan egoism adalah tindakan dari setiap orang pada
dasarnya bertujuan untuk mengejar kepentingan pribadi untuk memajukan dirinya
sendiri. Hal seperti ini juga dapat dijadikan satu – satu tujuan dari tindakan
moral setiap manusia. Egoism ini baru menjadi persoalan serius ketika seseorang
cenderung menjadi hedoistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi
diterjemahkan semata – mata sebagai kenikmatan fisik yang bersifat vulgar.
Fokus dari teori ini adalah One should always act in one’s own best
interest. Self interest berbeda
arti dengan selfishness karena
memenuhi kepentingan pribadi ( self interest
) merupakan sesuatu yang baik, sedangkan selfishness terjadi ketika pemenuhan kepentingan pribadi merugikan
pihak lain.
Egoism
tidak cocok dengan kegiatan manusia sebagai mekhluk sosial. Egoism tidak mampu
memecahkan masalah ketika perselisihan muncul.
Ada 3 cara yang berbeda
dimana teori egoism dapat disajikan :
1)
Egoism Psikologis
Yaitu
dimana secara alami manusia termotivasi hanya untuk mementingkan dirinya
sendiri.
2)
Egoism Etis
Yaitu
dimana manusia bertindak untuk mengambil keuntungan tapi tidak merugikan diri
sendiri.
3)
Egoism Minimalis
Yaitu
dimana orang akan bertindak sedemikian rupa untuk mempromosikan kepentingan
mereka sendiri.
CONTOH KASUS
Ayah
Memperkosa Anak Kandung 35 Kali Saat Istrinya Cari Nafkah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Seorang ayah, YS (37), tega memperkosa anak kandungnya sendiri, RS (13) sebanyak 35
kali. Aksi bejatnya tersebut, dilakukan di tempat tinggalnya, di Kawasan
Matraman, Jakarta Timur, saat sang istri bekerja dan korban libur sekolah.
Namun, kini YS tidak berkutik, setelah petugas kepolisian dari Unit
Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) membekuknya. Kasubag Humas Polres Jakarta
Timur, Kompol Sri Bhayakari, mengatakan, bahwa kejadian pertama dilakukan
pelaku, pada 28 Juni lalu.
"Saat itu, istrinya, ES, pergi bekerja
sebagai pegawai laundry. Sedangkan, anaknya, sedang libur sekolah karena hari
Sabtu," kata Sri, Senin (13/10/2014).
Namun, lanjutnya, korban ketika itu, usai mandi
dan hanya mengenakan handuk menuju kamarnya. Tapi entah setan apa yang memasuki
pikiran si Ayah. Tiba-tiba, YS yang sedang menonton televisi di ruang tamu itu,
menarik anak kandungnya tersebut.
Referensi
0 komentar:
Posting Komentar