PENGANTAR BISNIS
MINGGU KEDUA
PERTANYAAN
- Buatlah dengan 1 contoh perusahaan nyata yang universal atau umum untuk dapat menjelaskan tujuan dari perusahaan !
- Jelaskan tentang pendekatan bisnis dengan menggunakan contoh perusahaan nyata !
- Terangkan dengan menggunakan 1 perusahaan nyata tentang pengaruh lingkungan intern (langsung) dan ekstern (tidak langsung) !
JAWABAN
- a. Contoh perusahaan “PT Fastfood Indonesia Tbk”, memiliki tujuan dilihat dari segi :
- Tujuan Ekonomis
Untuk
mendapatkan keuntungan atau laba, maka PT Fastfoo Indonesia Tbk harus
memilih bahan baku yang berkualitas dalam proses awal membuatnya →
pemilihan daging ayam yang berkualitas → pemilihan tepung yang bermutu →
menambahkan bumbu-bumbu untuk meracik menu “ fried chiken” → agar
konsumen tidak mengalami kebosanan maka perlu dilakukan inovasi-inovasi
baru dalam menu selanjutnya → menciptakan varian-varian baru dalam
setiap inovasinya → menu Fried Chiken BlackPapper → varian menu tersebut
menambahkan lada hitam sebagai bahan dasar penunjang → begitu
seterusnya, berusaha menemukan inovasi secara terus menerus.
PROSES PEMBUATAN MENU FRIED CHICKEN DI KFC UNTUK TUJUAN MENDAPATKAN LABA.
Kebanyakan
penduduk di kota-kota besar bekerja diluar rumah. Termasuk dari
golongan kaum hawa pun tak sedikit yang berkarir atau bekerja di luar
rumah. Dengan kondisi kerja yang sudah terjadwal dengan jam kerja. Hal
itu menuntut sebagian orang untuk dapat semaksimal mungkin dan
menginginkan segala sesuatunya lebih cepat tersedia. Termasuk dalam
aktivitas penting seperti makan. Lewat kebutuhan akan makanan yang cepat
sedia, akhirnya peluang itupun dikembangkan oleh sebagian orang unutk
membuka bisnis di bidang makanan cepat saji atau fastfood seperti yang
dilakukan oleh PT Fastfood Indonesia Tbk.
PT
Fastfood Indonesia Tbk adalah pemilik tunggal waralaba KFC (Kentucky
Fried Chicken) di Indonesia, yang didirikan oleh Gelael group pada tahun
1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk
Indonesia.
Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses. Outlet
ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di
Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di
Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makasar dan
Manado.
Keberhasilan yang diraih dalam perkembangan merk menjadikan KFC sebagai
bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.
Bergabungnya
Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan
pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar
sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin
mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini
adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari
Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group.
Sementara saham minoritas 20,4% didistribusikan kepada public dan
koperasi.
b. Selain memiliki tujuan ekonomis, PT fastfood Indonesia Tbk memiliki tujuan dari segi sosial dalam perkembangannya.
Setiap pendapatan yang diperoleh KFC → sebagiannya akan dipotong untuk
pajak → dari pajak akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur umum.
Ketika terjadi bencana alam di Indonesia → maka PT Fastfood Indonesia
Tbk menjadi donator → menyumbang sejumlah dana → untuk memenuhi
kebutuhan → bahan makanan, pakaian dan obat-obatan.
Selain contoh dari PT Fastfood Indonesia Tbk, maka lebih rincinya mengenai tujuan perusahaan di bidang sosial akan tergambar dalam bentuk usaha koperasi dan yayasan.
Contoh perusahaan koperasi, “ KBB” dan “Koperasi Global Anand Krishna (Anand Krishna Global Cooporation)” yang memiliki tujuan dilihat dari segi tujuan sosial.
Koperasi kaki tangan BERNAS Berhad (KBB) adalah merupakan sebuah
koperasi kaki tangan padi beras nasional Berhad. Didirikan pada 30 Juni
1973 dengan nama aslinya Syarikat Kerjasama Serbaguna Kalpana Berhad.
Pembangunan koperasi ini adalah karena untuk mewujudkan satu bertuk
kerjasama dan semangat saling tolong menolong dikalangan anggota-anggota
dan juga mengumpulkan uang untuk tujuan modal perniagaan bagi membantu
meningkatkan lagi taraf hidup social ekonomi disamping mewujudkan satu
bentuk kemudahan keuangan bagi membantu menyeleasaikan masalah keuangan
anggota-anggota.
Selain KBB, adapula koperasi Global Anand Krishna yang bertujuan di
bidang social, dalam pendiriannya.dilandasi rasa perihatin mendalam
terhadap situasi ekonomi Indonesia yang masih belum mandiri, serta masih
belum terwujudnya kesejahteraan rakyat yang merata di negeri ini, maka
yayasan Anand Ashram berniat mengembalikan koperasi sebagai “Sokoguru”
perekonomian bangsa dengan mendirikan koperasi Anand Krishna secara
serentak di Provinsi Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah dan
DKI Jakarta.
2. Contoh perusahaan “PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia”.
→ Menggunakan pendekatan Producer Oriented Approach (seller’s market)
Sebagai produsen kertas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia mendistribusikan produknya kepada agen
atau distributor, produsen yang turun langsung ke pasar untuk mencari konsumen dan
memperkenalkan/ menjual produk-produknya ke konsumen
Jadi yang dimaksud pendekatan Producer Oriented Approach adalah produsen yang menjual barang dan jasa ke pasar.
→ Menggunakan pendekatan Consumer Oriented Approach (buyer’s market)
Sebagai
perusahaan penghasil produk kertas ternama, produk PT Pabrik Kertas
Tjiwa Kimia sudah banyak terdapat di pasaran. Oleh karena itu,
konsumenlah yang mendatangi agen/ distributor/ produsen/ turun ke pasar
langsung untuk mendapatkan produk yang dimaksud.
Jadi pendekatan Consumer Oriented Approuch adalah konsumen membeli barang dan jasa yang dijual oleh produk ke pasar.
3. Lingkungan
Intern dan Ekstern sangat mempengaruhi suatu perusahaan, misalnya dalam
sebuah perusahaan “Apotek K-24” atau Komplet 24 yang dibuka pertama
kalinya pada 24 Oktober 2002 di Jalan Magelang, Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar