Rabu, 09 Maret 2016

Tugas Mata Kuliah : Akuntansi Internasional , ( Tugas1 : Penerapan IFRS pada PT Siantar Top,Tbk )



"PT Siantar Top, Tbk"

Profil Sejarah PT Siantar Top,Tbk
PT. Siantar Top didirikan di Sidoarjo pada tahun 1972 yang memulai usahanya sebagai industri rumah tangga dan resmi sebagai Perseroan pada tahun 1987. Dibawah kepemimpinan dan sekaligus sebagai pendiri langsung Bapak Shindo Sumidomo dalam waktu singkat berhasil meraih reputasi sebagai salah satu perusahaan makanan yang terdepan. Seiring perkembangan, cakupan produk berkembang hingga diberbagai wilayah Indonesia. Kantor pusat Siantar Top beralamat di Jl. Tambak Sawah No. 21-23 Waru, Sidoarjo, dengan pabrik berlokasi di Sidoarjo (Jawa Timur), Medan (Sumatera Utara), Bekasi (Jawa Barat) dan Makassar (Sulawesi Selatan).
Rekam jejak perusahaan :
1972
Memulai usaha sebagai industri rumah tangga
1987
Resmi didirikan sebagai PT.Siantar Top Tbk
1989
Mendirikan pabrik baru seluas 25.000 m2 di Tambak Sawah, Sidoarjo
1996
Mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta ( sekarang Bursa Efek Indonesia ) dengan kode STTP
1998
Mendirikan Pabrik baru di Medan
2000
Penggabungan Usaha PT. Saritama Tunggal, perusahaan yang bergerak dibidang Mie Instan
2002
Stock split dengan perbandingan 1 : 5
2002
Mendirikan Pabrik baru di Bekasi
2003
Menerima sertifikat ISO 9001 : 2000 dari URS (pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi ISO 9001 : 2008
2007
Mendapat penghargaan atas kinerja export atas pengembangan jenis produk dari Gubernur Jawa Timur
2010
Menerima sertifikat ISO 22000 : 2005 dari URS
2011
Mendirikan Pabrik baru di Makasar
2012
Memperluas jaringan dengan strategi kemitraan
2014
Pengembangan Industri Biskuit Dan Kop

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Siantar Top terutama bergerak dalam bidang industri makanan ringan, yaitu mie (snack noodle, antara lain: Soba, Spix Mie Goreng, Mie Gemes, Boyki, Tamiku, Wilco, Fajar, dll), kerupuk (crackers, seperti French Fries 2000, Twistko, Leanet, Opotato, dll), biskuit dan wafer (Goriorio, Gopotato, Go Malkist, Brio Gopotato, Go Choco Star, Wafer Stick, Superman, Goriorio Magic, Goriorio Otamtam, dll), dan kembang gula (candy dengan berbagai macam rasa seperti: DR. Milk, Gaul, Mango, Era Cool, dll).
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Seiring perkembangan perluasan pasar, variasi produk, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat kini PT Siantar Top memiliki perusahaan kantor cabang/wilayah dan pabrik di beberapa tempat, di tahun 1996 membuka pabrik di Kota Medan, Sumatera Utara, di Bekasi, Jawa Barat pada tahun 2002, kemudian di Surabaya dan setelah itu membuka pabrik serta pasar penjualan produksi di beberapa negara luar di Asia, Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah, Eropa dan Amerika seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Jepang, Hongkong, negara Arab, Kanada, Belanda dan beberapa negara lainnya. Perluasan wilayah pemasaran dan penjualan merupakan tampilan perusahaan yang tidak saja melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia, namun masyarakat di luar negeri sudah menjadi konsumen yang harus tetap dilayani. Pada tanggal 16 Desember 1996, perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan kode STTP.
Anak Perusahaan PT Siantar Top,Tbk
PT Siantar Top, Tbk yang semula berupa industri rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti sekarang ini, dan meraih berbagai macam penghargaan dan prestasi
http://www.siantartop.co.id/stt3/css/images/sertifikat/sertifikat-1.jpg
Sertifikat ISO 9001 : 2008
Perusahaan mendapatkan sistem manajemen mutu melalui sertifikasi ISO 9001 : 2008
http://www.siantartop.co.id/stt3/css/images/sertifikat/sertifikat-2.jpg
Sertifikat ISO 22000 : 2005
Perusahaan mendapatkan sertifikat sistem keamanan pangan produk melalui sertifikasi ISO 22000 : 2005
http://www.siantartop.co.id/stt3/css/images/sertifikat/sertifikat-3.jpg
Sertifikat Jaminan Halal
Perusahaan mendapatkan sertifikat atas sistem jaminan halal melalui Sertifikat Jaminan Halal dari LPPOM-MUI
http://www.siantartop.co.id/stt3/css/images/sertifikat/sertifikat-4.jpg
Penghargaan Global Brand Developer
Perusahaan mendapatkan penghargaan dari Gubenur Jawa Timur dengan prestasinya dengan penghargaan Global Brand Developer
http://www.siantartop.co.id/stt3/css/images/sertifikat/sertifikat-5.jpg
Sertifikat The Best Quality Product OF The Year
Perusahaan mendapatkan penghargaan dari 9 (sembilan) Media dengan prestasinya dengan Sertifikat The Best Quality Product OF The Year
Seiring perkembangan bisnis perusahaan dan untuk memenuhi kebutuhan konsumen ,Saat ini perusahaan PT Siantar Top,Tbk memiliki anak perusahaan yaitu PT. Siantar Megah Jaya yang bergerak di bidang percetakan.
Jumlah Saham yang Beredar dari PT Siantar Top,Tbk
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Siantar Top Tbk adalah PT Shindo Tiara Tunggal, dengan persentase kepemilikan sebesar 56,76%. Pada tanggal 25 Nopember 1996, Entitas memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dengan suratnya No. S-1915/PM/1996 untuk melakukan Penawaran Umum atas 27.000.000 saham kepada masyarakat. Pada tanggal 16 Desember 1996, saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh saham Entitas sejumlah 1.310.000.000 saham dengan nominal Rp 100 per saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Penerapan IFRS (International Financial Reporting Standards) Dalam Pelaporan Keuangan PT Siantar Top,Tbk
Standar Pelaporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: International Financial Reporting Standards (IFRS) adalah Standar dasar, Pengertian dan Kerangka Kerja (1989)[1] yang diadaptasi oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting Standards Board (IASB)). Sejumlah standar yang dibentuk sebagai bagian dari IFRS dikenal dengan nama terdahulu Internasional Accounting Standards (IAS). IAS dikeluarkan antara tahun 1973 dan 2001 oleh Badan Komite Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: Internasional Accounting Standards Committee (IASC)). Pada tanggal 1 April 2001, IASB baru mengambil alih tanggung jawab gunan menyusun Standar Akuntansi Internasional dari IASC. Selama pertemuan pertamanya, Badan baru ini mengadaptasi IAS dan SIC yang telah ada. IASB terus mengembangkan standar dan menamai standar-standar barunya dengan nama IFRS.
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat dipahami dan dapat diperbandingkan
·         Tujuh Manfaat Penerapan IFRS
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Dudi M Kurniawan mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan tujuh manfaat sekaligus.
1.      Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
2.      Kedua, mengurangi biaya SAK.
3.      Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
4.      Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
5.      Kelima, meningkatkan transparansi keuangan.
6.      Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
7.      Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Tiga perbedaan mendasar antara PSAK dengan IFRS yaitu:
1.      PSAK yang semula berdasarkan Historical Cost mengubah paradigmanya menjadi Fair Value Based.
 Terdapat kewajiban dalam pencatatan pembukuan mengenai penilaian kembali keakuratan berdasarkan nilai kini atas suatu aset, liabilitas dan ekuitas. Fair Value based mendominasi perubahan-perubahan di PSAK untuk konvergensi ke IFRS selain hal-hal lainnya. Sebagai contoh perlunya dilakukan penilaian kembali suatu aset, apakah terdapat penurunan nilai atas suatu aset pada suatu tanggal pelaporan. Hal ini untuk memberikan keakuratan atas suatu laporan keuangan.

2.      PSAK yang semula lebih berdasarkan Rule Based (sebagaimana US GAAP) berubah menjadi Prinsiple Based.
            Rule based adalah dimana segala sesuatu menjadi jelas diatur batasan-batasannya. Sebagai contoh adalah dimana sesuatu materiality ditentukan misalnya diatas 75% dianggap material dan ketentuan-ketentuan jelas lainnya. IFRS menganut prinsip prinsiple based dimana yang diatur dalam PSAK update untuk mengadopsi IFRS adalah prinsip-prinsip yang dapat dijadikan bahan pertimbangan Akuntan/Management perusahaan sebagai dasar acuan untuk kebijakan akuntansi perusahaan.

3.      Pemutakhiran (Update) PSAK untuk memunculkan transparansi dimana laporan yang dikeluarkan untuk eksternal harus cukup memiliki kedekatan fakta dengan laporan internal. Pihak perusahaan harus mengeluarkan pengungkapan pengungkapan (disclosures) penting dan signifikan sehingga para pihak pembaca laporan yang dikeluarkan ke eksternal benar-benar dapat menganalisa perusahaan dengan fakta yang lebih baik.

Konvergensi ke IFRS dapat diartikan membuat standar akuntansi suatu negara menjadi serupa atau sama dengan IFRS. Konvergensi ke IFRS dapat mencakup dua pengertian, yaitu mengharmonisasikan atau mengadopsi penuh. Menurut Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), tingkat pengadopsian IFRS dapat dibedakan menjadi 5 tingkat :
a.       Full adoption : Suatu negara mengadopsi seluruh produk IFRS dan menerjemahkan IFRS word by word ke dalam bahasa yang negara tersebut digunakan.
b.      Adopted : Mengadopsi seluruh IFRS namun disesuaikan dengan kondisi di negara tersebut.
c.       Plecemeal : Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor standar tertentu dan memilih paragraf tertentu saja.
d.      Referenced : Sebagai referensi, standar yang diterapkan hanya mengacu pada IFRS tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan pembuat standar
e.       Not adopted at all : Suatu negara sama sekali tidak mengadopsi

Untuk melihat kepatuhan perusahaan di Indonesia dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan IFRS, maka secara umum kalimat pernyataan dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut : “Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia” yang mencakup pernyataan dan interpretasinya yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia. Termasuk juga dalam laporan keuangan PT Siantar Top Tbk Tahun 2014. Itu artinya laporan keuangan PT Siantar Top, Tbk pada tahun 2014 sudah mencakup pada IFRS  Untuk melihat perubahan dan dampak dari penerapan IFRS, maka kita dapat melihatnya melalui Catatan Atas Laporan Keuangan.
PSAK yang direvisi dan ditujukan dalam rangka tujuan konvergensi PSAK terhadap IFRS adalah:
  1. PSAK 16 tentang Properti Investasi
  2. PSAK 16 tentang Aset Tetap
  3. PSAK 30 tentang Sewa
  4. PSAK 50 tentang Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan
  5. PSAK 55 tentang Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK-PSAK hasil revisi tahun 2007 tersebut dikumpulkan dalam buku yang disebut dengan Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007 dan mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 2008.
Referensi

Tulisan Ini Adalah Salah Satu Bentuk Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Internasional

Nama        : Dewi Khamala Rizkiani
Dosen : Jessica Barus, SE., MMSI

UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI

0 komentar:

Posting Komentar