Kamis, 18 Desember 2014

Intropeksi Diri



            Seberapa sering kita intropeksi diri kita sendiri? Sejauh mana kita menilai sikap yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini? Sudah benarkah? Atau justru sebaliknya? Intropeksi, memiliki makna yaitu penyelidikan (pemeriksaan, penelaahan) terhadap diri sendiri, peninjauan (koreksi) terhadap pikiran (perasaan,sikap, perbuatan sendiri, atau mawas diri). Tanpa kita sadari, kita telah banyak melewati momen-momen untuk berbenah diri. Seringnya justru kebanyakan dari kita sibuk mengurusi sikap dan tingkah laku orang lain, memberikan komentar atas tindak-tanduk orang lain, dan yang lebih ekstrim adalah kita dengan mudahnya dapat menilai seseorang baik atau buruk padahal kita kurang begitu mengenalnya. Sikap yang seperti itu yang harus kita buang jauh-jauh.
            Dari seringnya kita memberikan komentar atas tindak tanduk orang lain, maka akan memicu pula untuk kita melakukan “ghibah” atau menggunjing. Jika hal semacam itu sudah terjadi, maka kita sudah terserang penyakit hati. Ingat, penyakit hati dapat mengikis semua amalan-amalan baik yang kita miliki. Seperti kayu bakar yang terlalap api, maka semuanya akan habis terbakar dan menjadi abu. Sifat menggunjing, seringnya dilakukan oleh kaum hawa yang sedang dalam satu perkumpulan-perkumpulan yang kurang bermanfaat, dan jika kita tak bisa berkata yang baik-baik, maka lebih baik kita diam. Menggunjingkan orang lain, sekalipun itu fakta dari orang yang kita bicarakan, tetap saja hasilnya adalah dosa yang didapat. Jika kita membuka aib orang lain, itu sama halnya ibarat kita memakan bangkai saudara kita sendiri, Menjijikan. Terlebih lagi jika hal yang kita bicarakan adalah tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, itu sudah masuk ranah fitnah dan menghasilkan akumulasi dosa yang berakar dari menggunjing, berbohong, dan fitnah. Fitnah dan berbohong merupakan perbuatan tercela dan merugikan orang lain.
            Lalu pertanyaannya, bagaimana cara kita agar tidak sibuk mengurusi urusan orang lain? Bagaimana cara kita intropeksi diri? Kapan waktunya kita untuk intropeksi diri? Langkah pertama, tanamkan dalam pikiran kita, bahwa jangan menilai seseorang dari luarnya saja. Atau yang kerap kali kita dengar pepatahnya yaitu , “jangan menilai buku dari sampulnya”. Pepatah itu memang benar adanya. Karena jika kita menilai seseorang dari penampilan luarnya saja, maka kita tidak akan menemukan penilaian yang maksimal. Karena kita menilainya dengan cara subjektif saja, tidak secara objektif. Banyak orang yang penampilannya baik, berwibawa, santun, tetapi kenyataannya justru sebaliknya. Dan ada sebagian orang yang penampilannya kurang meyakinkan, tetapi justru ia merupakan orang yang menyenangkan. Ingat, jangan cepat menilai seseorang. Seseorang tidak ada yang sempurna, dan berusahalah untuk mengenalnya lebih dalam. Langkah kedua untuk melakukan intropeksi diri yaitu, bersikaplah rendah hati. Hindari sikap sombong dalam diri kita, sombong merupakan salah satu penyakit hati. Jadi berhati-hatilah dengan sikap yang sombong. Jangan selalu berpikir bahwa hanya kita yang benar,suci , dan baik. Ingat masih ada langit di atas langit. Sikap sombong yang dapat menyebabkan kita dengan mudahnya menilai seseorang. Bahwa seseornag itu lebih rendah dari pada kita, lebih buruk dari pada kita. Dan kita jauh lebih segala-galanya dibanding orang lain. Pikirkan apa-apa saja yang telah kita ucapkan tiap harinya dalam interaksi dengan orang lain. Jangan-jangan selama ini kita merasa suci, baik, dan benar, tetapi ada salah satu diantara orang-orang terdekat kita yang merasa teraniaya, merasa tersakiti karena ucapan,perbuatan, dan sikap yang telah kita lakukan tanpa kita sadari.
            Ucapan dan perkataan yang kita gunakan sehari-hari, berhati-hatilah dengannya. Karena mulut kita sama halnya dengan pisau yang tajam, yang sewaktu-waktu dapat menyayat atau menyakiti orang lain, bahkan dapat menjadi senjata makan tuan bagi kita. Ingat, mulutmu harimaumu yang sewaktu-waktu dapat menerkam kita kapan saja. Contohnya jika mulut kita tak dapat dijaga, seseorang yang merasa tersakiti atas ucapan dan perkataan kita akan menjauhi kita , dan hitunglah berapa banyak orang yang telah kita sakiti. Jika banyak orang yang tersakiti karena ucapan kita, maka bersiap-siaplah akan banyak orang yang menjauhi kita.
            Waktu yang tepat untuk kita intropeksi diri, yaitu setiap saat disepanjang hidup kita. Banyak waktu-waktu yang dapat kita gunakan untuk intropeksi diri, salah satunya saat kita beribadah. Melakukan solat, adalah salah satu cara kita berkomunikasi dengan tuhan. Jika kita mendekatkan diri kepada tuhan, maka kita akan tau apa-apa saja yang boleh kita perbuat, dan apa-apa saja yang tidak boleh diperbuat. Ingat, solat merupakan benteng, tameng bagi diri kita. Jika kita tetap menjaga solat kita, maka kita secara reflex akan menghindari sifat-sifat yang tercela seperti sombong, menggunjing, fitnah dan berbohong. Dalam islam, selain solat, banyak cara untuk kita agar dapat merenung dan intropeksi diri. Salah satunya juga yaitu dzikir (mengingat Allah SWT) dan betafakur (berdiam diri)  melakukan perenungan sikap dan tindak-tanduk kita. Semoga kita semua dapat lebih sering intropeksi diri dibanding menilai sikap orang lain.

Reformasi Basa-Basi



            Secara harfiah , reformasi bermakna suatu usaha atau gerakan untuk melakukan perubahan dan memperbaiki keadaan (social, politin maupun agama). Namun 16 tahun sudah masa reformasi terbentuk di pemerintahan republic Indonesia, tetapi korupsi tetap saja menggila. Sedangkan Negara asing makin Berjaya dengan produk impornya yang selalu merajai pasar-pasar penjualan di Indonesia , lalu kekayaan alam Indonesia sendiri yang begitu melimpah, justru di eksplotasi secara besar-besaran hanya untuk di ekspor keluar negeri secara illegal atau tidak resmi.
Rupanya Negara kita ini, masih bermentalkan Negara yang selalu dijajah oleh Negara asing. Walaupun secara pengakuan dejure (pengakuan secara hukum resmi tentang berdirinya suatu Negara), Negara Indonesia sudah dinyatakan merdeka 68 tahun yang silam, perubahan masa orde lama menjadi masa orde baru hingga akhirnya kini menjadi masa reformasi, rasanya tidak ada perubahan keadaan rakyat yang jauh lebih baik. Boleh dibilang itu hanya sekedar perubahaan nama masa saja, toh kenyataannya garis kemiskinan masih saja tetap menduduki sebagian besar keadaan rakyat Indonesia.
            Masih jelas teringat, peristiwa ditahun 1998. Itulah cikal bakal masa orde baru mulai jatuh.dimana masa orde baru merupakan masa yang di pimpin oleh Presiden Republik Indonesia yang ke-2 , Soeharto. Yaitu masa jabatannya dari 12 Maret 1967- 21 Mei 1998. Dalam kekuasaannya . sebelum tahun 1998, Soeharto membangun Negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Tetapi tepat di tahun 1998, krisis moneter terjadi secara global dikawasan Negara Asia . tak luput Negara Indonesia pun terkena imbasnya, krisis finansial asia menyebabkan ekonomi Indonesia melemah. Kondisi rakyat Indonesia saat itu rata-rata dibawah garis kemiskinan . inflasi terjadi, para pengusaha rumahan atau home industry sebagian besar harus terpaksa “Gulung Tikar”, pemutusan hubungan kerja (PHK) marak terjadi, dan keadaan –keadaan yang semacam itulah menyebabkan ketidakpuasaan masyarakat Indonesia terhdapa pemerintahan pimpinan Soeharto. Soeharto yang telah menjabat menjadi presiden selam kurang lebih 30 tahun , dituntut untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Ratusan suara rakyat memekik didepan gedung senayan DPR, demo besar-besaran terjadi. Mayoritas suara tersebut di lantakan oleh berbagai organisasi aksi mahasiswa. Tak hanya di gedung senayan tetapi demo secara massal marak terjadi disana-sini, diberbagai wilayah Indonesia. Pemerintahan soeharto semakin disorot setelah “Tragedi Trisakti” pada 12 Mei 1998, yang kemudian memicu kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Anarkisme terjadi hingga tidak sedikit nyawa melayang dalam peristiwa tersebut. Yang sebagian besar korbannya adalah mahasiswa. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir diseluruh Indonesia , menuntut agar Presiden RI ke-2 itu segera melepaskan jabatannya dari kursi kepresidenan. Pendemo beranggapan bahwa presiden soeharto tidak becus untuk mengurus Negara, sampai terjadi krisis moneter yang menyengsarakan keadaan rakyat Indonesia. Soeharto pun di tuntut dengan tindakan korupsi yang dilakukannya dengan jumlah $AS 15 Milliar sampah $ AS 35 Milliar dan dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa.
            Dibawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Soeharto melepaskan jabatannya hingga masa kepemimpinannya mencapai 31 tahun. Hingga setelah itu, masa orde abru telah tergantikan dengan masa reformasi. Tetapi jika kita hendak sedikit berpikir ringan untuk membandingkan kala masa orde baru ketika kasus korupsi terjadi, sudah di anggap sebuah fenomena yang luar biasa dinilai sebagi tindakan yang minus dimata rakyat Indonesia. Tapi dikala masa reformasi sekarang saat kasus korupsi terjadi di wilayah anggota dewan itu dinilai sebagai tindakan yang tidak aneh lagi dan bukan merupakan sebuah kasus fenomena lagi. Tindakan korupsi yang saat sekarang sudah dianggap sebagia kejadian yang tidak aneh lagi, mungkin karena saat ini sudah kerap kali rakyat Indonesia mendengar maraknya korupsi yang dilakukan oleh para wakil rakyat. Kita katanya dibilang sudah masa reformasi? Tapi ‘kok’ didengarnya jauh lebih baik keadaan masa sebelum masa reformasi?. Memang keadaan Indonesia saat ini jauh lebih baik dibanding masa orde baru kala itu, tapi jauh lebih baiknya itu “hanya” untuk kalangan elite politik pemerintah saja. Sedangkan keadaan rakyatnya sendiri masih sama dan biasa-biasa saja, tidak ada perubahan yang signifikan ke arah yang lebih baik.
            Para wakl rakyat tugasnya memanglah harus mewakili rakyatnya . tapi bukan berarti ketika rakyatnya yang sedang berada di keadaan sengsara dan mereka bersua lalu menuntut agar bisa hidup layak dan nyaman dinegerinya sendiri, malah justru hal itu pun diwakilkan oleh para wakil rakyat. Artinya ketika rakyat menjerit kelaparan, namun para wakil rakyat yang tersenyum kekenyangan. Ini yang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk kalangan para wakil rakyat. Mereka harus “benar-benar  paham” apa sebenernya tugas-tugas mereka. Tugas wakil rakyat memang mewakili rakyat, tapi tidak semuanya harus di wakilkan . toh bukankah Negara kita ini merupakan Negara demokrasi?. Rakyat Indonesia sudah mulai gerah atau bahkan jenuh mendengar gemarnya program peraturan pemerintah yang bertujuan “katanya” untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kecil, tapi dalam prakteknya berhenti di tengah jala. Pemerintah zaman sekarang modelnya gemar membuat peraturan, tetapi tetap saja dilanggar. Itulah stigma yang dianut oleh sebagian besar pikiran rakyat Indonesia.
            Stigma tersebut yang seharusnya bisa menjadi sebuah pengingat bagi para pelaku di pemerintahan, agar bisa dijadikan otokritik dimana bahwasannya rakyat Indonesia saat ini sudah mengalami krisis kepercayaan terhadap anggota-anggota wakil rakyat yang berada digedung senayan dan terhadap pemimpin Negara ini. Lalu pemimpin Negara yang bagaimana yang dapat mengembalikan rasa kepercayaan rakyat Indonesia kepada pemerintahan ini?.
            Pemimpin yang kedepan diharapkan, adalah pemimpin yang punya visi dan bermoral. Jangan hanya rajin menyampaikan visai dan misi saat gerakan kampanye saja. Tapi pemimpin yang benar-benar punya visi adalah pemimpin yang mempunyai pandangan jauh kedepan kemana Negara ini akan dibawa dan wajib diterapkan dalam misinya. Artinya dalam tindakan untuk mewujudkan visi Negara tercermin pada misi Negara. Dari mempunyai visi tersebut, pemimpin akan mengetahui pencapaian-pencapaian apa saja yang akan diwujudkan untuk Negara, kemudian penetapan visi yangs erius dapat menimbulkan komitmen yang tinggi dari seluruh jajaran pemerintahan dan lingkungan elite pemerintah, yang bisa memberi arah dan focus strategi Negara yang jelas. Tetapi punya visi yang kuat saja tidak cukup, harus dibarengi dengan moralisasi yang kuat juga . di koordinasikan dengan pemimpin yang bermoral. Sebab di era sekarang,mencari pemimpin yang bermoral cukup sulit untuk ditemukan. Setidaknya pemimpin yang bermoral akan mengetahui batasan-batasan perbuatan dan kelakuan yang dilakukannya sesuai dengan norma-norma hukum yanbg ada ataupun sejalan dengan norma-norma agamanya dan secara tidak langsung, pemimpin yang bermoral dapat pula menerapkan konsep-konsep moralisme terhadap kabinet pemerintahannya. Pemimpin yang bermoral dapat melakukan delegasi wewenang terhadap bawahannya sesuai dengan norma hukum dan agama, bukan sewenang-wenangnya dalam bertindak dan mencanangkan perarturan seenaknya . dua kriteria itulah yang kedepannya kita harap bisa menemukannya pada sosok pemimpin Negara kesatuan Republik Indonesia ini, pemimpim yang punya visi dan bermoral yang dapat melakukan langkah perubahan bertahap kearah yang lebih baik tanpa harus basa-basi dahulu da;am bertindak

“Menyikap Tersembunyi nya Cinta”



            Cinta, satu kata penuh makna. Cinta dapat membuat sebagian orang merasa bahagia,tetapi cinta juga dapat membuat sebagian orang merasa kecewa. Cinta adalah fitrah yang terdapat dalam diri manusia, dan jenis rahmat Tuhan yang paling lembut. Cinta juga merupakan rahasia gerak rasa kehidupan yang dapat membingungkan . orang-orang berpikir , yang sebetulnya sulit sekali untuk dijabarkan dengan kata-kata. Esensinya, cinta memberikan ketentaraman jiwa bagi yang merasakannya. Dimana sebuah rasa saling memberi dan tidak berharap lebih untuk meminta secara paksa.
Bicara tentang makna cinta, maka tanpa mengenal batas waktu untuk membahasnya. Lantaran banyaka interoretasi tentang cinta. Tiap individu akan memberikan presepsinya tentang makna cinta itu sendiri. Biasanya makna cinta di tafsirkan dan dikemas oleh sebagian orang berdasarkan pengalaman pribadi orang-orang tersebut dalam hal percintaan. Sehingga didapatlah makna cinta yang berbeda-beda dari setiap orang .
            Cinta terbagi menjadi dua segi, yang pertama adalah cinta dari segi vertical. Yaitu cinta antara manusia terhadap Tuhannya, jenis cinta kepada Tuhan ini merupakan jenis cinta tertinggi yang sering disebut pula sebagai cinta hakiki. Lalu jenis cinta yang kedua adalah cinta dari segi horizontal yaitu cinta antara sesama manusia. Cinta antara sesame manusia juga banyak ragamnya, diantaranya cinta antara anak dengan orang tua, cinta kepada keluarga, cinta kepada teman,dan cinta terhadap lawan jenis. Dan tema cinta pada pembahasan ini menuju kepada cinta yang dipahami oleh sebagian orang terhadap lawan jenisnya.
            Jatuh cinta, setiap orang rasanya pernah yang namanya jatuh cinta. Karena sekali lagi, cinta merupakan fitrahnya manusia. Kita tak pernah tahu dan tak bisa memilih siapa orang yang bisa membuat kita jatuh cinta. Perasaan cinta tersebut mengalir begitu saja tanpa bisa dicegah saat jatuh cinta, emosi kita mudah sekali untuk dipacu ketegangan rasa yang lebih tinggi. Sebuah rasa yang selalu memberikan kesan bahagia,senang, optimism dan penuh aura positif. Diibaratkan orang yang sedang jatuh cinta seperti imi tengah berdirih dihamparan taman bunga yang megah. Entah itu memang betul, atau hanya sebuah pengibaratan konyol.
Tetapi wajar rasanya kalau mesti diibartkan seperti itu, sebab percaya atau tidak, ketika seorang merasakan jatuh cinta, maka akan selalu ada goresan senyuman dari raut wajahnya. Sebuah bahasa tubuh yang mudah sekali orang lain untuk menangkap sinyal tersebut, ketika seseorang menunjukan sebuah rona wajah yang selalu berseri-seri. Terlebih saat orang yang telah membuatnya jatuh cinta berada disekitarnya. Terdengar klise, tapi itulah kenyataan gambaran ekspresi orang yang sedang jatuh cinta.
            Namun ekspresi yang seperti apa yang akan ditunjukkan oleh sebagian orang yang mempunyai kepribadian yang dingin hati saat ia jatuh cinta? Mungkin sedikit sulit untuk kita menyingkapi rahasia cinta yang dimiliki oleh orang-orang yang berkepribadian dingin hati. Sebuah kepribadian yang dinilai tenang, pendiam, datar, cenderung tidak bisa berekspresif dan acuh terhadap lawan jenisnya. Bisa jadi karakter inilah yang disebut dengan istilah cool, dan membuat sebagian banyak lawan jenisnya merasa tertarik dengan karakter tersebut , tetapi sekaligus membuat lawan jenisnya merasa enggan dan segan untuk mendekatinya lebih dalam. Karena karakter acuhnya tersebut yang kerap kali orang-orang lebih menarik mundur perasaannya dari pada harus menanggung malu karena harus di acuhkan. Pribadi yang dingin dan acuh ,memanglah sebuah pribadu yang unik. Emosi-emosi yang dimiliki oleh orang-orang yang berkepribadian seperti itu cenderung terkontrol dengan baik. Ia dapat mengatur emosi suka,emosi senang, emosi marah, emosi sedih , dsb. Sesuai porsinya masing-masing sehingga apabila kita tidak terlalu memahami dan mengenal orang-orang yang memiliki pribadi dingin hati , maka kita tak pernah tahu apakah ia sedang senang ,marah,sedih, terlebih saat ia jatuh cinta. Kemudian apa jadinya ketika rasa jatuh cinta tersebut mulai muncul pada orang-orang yang berkepribadiaan dingin dan acuh, namun ia berusaha mencegah rasa itu mengalir lebih jauh?
Yang mana sebuah usaha keras untuk menghindar dari rasa cinta, karena ia tidak ingin terlihat aneh dimata banyak orang apabila sebuah relasi terjalin dengan subyek tertentu. Mungkin itu hanyalah sebuah pemikiran tersendiri dari oramg yang empunya karakter unik tersebut. Suatu pemikiran yang tidak ingin hanyut dalam perasaan yang belum pasti dan jatuh terlalu dalam pada rasa itu.
Sebuah kombinasi karakter dan juga situasi yang sukar, untuk orang lain menyikap tersembunyi cinta yang berusaha di pendam dan dicegah oleh orang-orang yang berkarakter dingin hati.
            Berusaha melawan rasa jatuh cinta agar tidak mengalir terlalu jauh, tentunya sebuah hal yang bisa menyiksa tubuh, pikiran dan hati kita. Terutama jika orang yang memiliki karakter dingin hati dan acuh adalah seorang wanita. Karena menurut penelitian, wanita lebih dominan menggunakan emosi dan perasaannya sebanyak 80% , sedangkan pria sebaliknya,cenderung menggunakan logika sebanyak 80% dalam sebagian besar pengambilan keputusan. Meskipun demikian, baik wanita maupun pria apabila seseorang tersebut mempunyai karakter cenderung dingin hati ,kemudian orang-orang tersebut berusaha untuk mencegah dirinya jatuh cinta,pasti tetap saja akan membuat hati menjadi tersiksa. Tidak pandang gendre, sebab yang berperan dalam perasaan adalah hati.
            Jika pada bahasa tubuh tak bisa menyikap tersembunyinya cinta pada diri orang-orang yang berkepribadia unik . boleh jadi kita perlu ekstra teliti untuk menangkap sinyal-sinyal lain yang ditunjukkan oleh ornag-orang yang seperti itu. Walaupun orang-orang yang berkepribadiaan dingin hati dan acuh berusaha untuk mencegah dirinya untuk tidak terlalu jatuh cinta terlalu dalam, tapi naluri rasa cinta tetap saja akan Nampak, meski terlihat samar di mata sebagian orang. Naluri rasa cinta tersebut mungkin bisa Nampak saat kita melakukan komunikasi satu sama lain secara intens, sebab dari seringnya komunikasi itu, akan mengalir bahasa-bahasa tertentu yang menjadi ciri khas dari masing-masing individu. Tanpa disadari, bahasa itulah yang menguatkan karakter seseorang. Tidak semua orang bersikap selalu terbuka dalam menyampaikan maksudnya , pasti akan ada beberapa maksud dan pembahasan yang kadang ditutupi oleh seseorang,dan kadang kalanya ketertutupan itu akan ditunjukan dengan bahasa symbol. Bahasa-bahasa symbol mengandung banyak unsur perasaan yang bermain di dalam hati, yang tidak mudah untuk diungkapkan secara langsung kepada orang lain. Bahasa symbol lebih banyak menggunakan kata kiasan untuk mengekspresikan rasa jatuh cinta yang coba dipendam dan dicegah oleh orang-orang yang berkepribadian dingin hati,acuh dan juga bagi orang-orang yang menghargai perasaan dirinya serta menghargai perasaan orang lain.
Bahasa symbol itu akan ditunjukkan hanya untuk subyek yang membuat dirinya merasakan gejolak naluri cinta. Jernilah untuk kita dalam memfilter dan menerjemahkan bahasa-bahasa symbol yang diungkapkan oleh seseorang kepada kita. Tersembunyinya cinta memanglah kolosal, banyak rahasia yang patut untuk disingkap agar jelas dan pasti , tapi ada pula rahasia cinta yang akan  tersingkap dengan sendirinya. Sesungguhnya memanglah waktu yang akan menjawab dengan sendirinya, yang memberikan sebuah ruang agar kita dapat memproses dan menyadari perasaan kita yang sebenarnya.

Surat Menyurat





Nama : Dewi Khamala Rizkiani
Kelas : 3EB19
NPM : 21212951
TUGAS BAHASA INDONESIA 2



A.    Arti dan Fungsi Surat
Secara umum surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi atau pernyataan secara tertulis kepada pihak lain baik atas nama pribadi (sendiri) ataupun karena kedinasan. Surat juga merupakan wakil resmi dari yang mengirim untuk membicarakan masalah yang dihadapi. Secara singkat dapat diketemukan bahwa surat adalah alat komunikasi penting dalam tata kerja tata usaha. Apabila terjadi hubungan surat menyurat secara terus menerus dan berkesinambungan, maka kegiatan ini disebut surat menyurat atau lazimnya korespondensi.Surat-menyurat adalah kegiatan penanganan surat masuk dan keluar yang meliputi penerimaan, penggolongan, pengarahan, pencatatan, pendistribusian dan pengiriman surat keluar.
Ø  Fungsi Surat
1.              Sebagai sarana komunikasi.
2.              Sebagai alat untuk menyampaikan pemberitahuan / permintaan atau permohonan, buah pikiran atau gagasan.
3.              Sebagai alat bukti tertulis.
4.              Sebagai alat untuk mengingat.
5.              Sebagai bukti historis.
6.              Sebagai pedoman kerja.
Ø  Jenis Surat
Dilihat dari segi bentuk, isi, dan bahasanya, surat digolongkan atas 3 jenis, yaitu :
1.      Surat pribadi
2.      Surat dinas
3.      Surat niaga
1.      Surat Pribadi
ü  Surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi.
ü  Komunikasi antara anak dan orang tua, antarkerabat, antarsejawat, dan antarteman.
ü  Digunakan kartu pos, warkat pos, atau surat bersampul.
2.      Surat Dinas
ü  Segala komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan tugas dan kegiatan dinas instansi.
ü  Salah satu alat komunikasi kedinasan yang sangat penting dalam pengelolaan administrasi, seperti penyampaian berita tertulis yang berisi pemberitahuan, penjelasan, permintaan, pernyataan pendapat dari instansi kepada instansi lain dan dari instansi kepada perseorangan atau sebaliknya.
3.      Surat Niaga
ü  Surat yang dipergunakan orang atau badan yang menyelenggarakan kegiatan usaha niaga, seperti perdagangan, perindustrian, dan usaha jasa.
          Macam-macam surat niaga :
a.       Surat penawaran                     
b.      Surat pengaduan
c.       Surat pesanan
d.      Surat pengiriman
e.       Surat pembayaran barang
f.       Surat penagihan, dan sebagainya.
B.     Syarat-Syarat Surat yang baik
Surat dikatakan baik yaitu apabila dalam penulisannya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penulisan surat. Selain dari pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan surat itu sendiri, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Hal-hal tersebut antara lain:
1.      Jelas
Jelas disini berarti: tulisan mudah dibaca dan mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang dituju, serta dari isi surat itu sendiri
2.      Benar
Benar disini berarti: isi dari surat tersebut memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa kata yang baku.
3.      Sopan
Sopan disini berarti: menggunakan bahasa yang tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun.
4.      Singkat/tidak terlalu bertele-tele
Singkat disini bukan berarti penulisan katanya yang harus disingkat-singkat, tetapi menggunakan bahasa yang efektif sehingga surat tidak terlalu panjang lebar.
5.      Lengkap
Lengkap disini berarti: Maksud dan tujuan sudah terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.

6.      Menarik
Menarik disini bukan berarti harus menggunakan kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.
C.       Bahasa Surat
Agar dapat dimengerti maksud dan tujuan surat secara jelas, harus disusun dengan mengggunakan bahasa yang relatif singkat. Sebelum menulis surat hendaknya dipertimbangkan sebaik mungkin, baik penyusunan kalimat, arti maupun ketepatan penggunaan kata-kata. Hindari pemakaian kata-kata yang kurang tepat serta jangan menyinggung perasaan orang yang dikirimi surat. Bahasa yang digunakan harus benar atau baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan kata, bentuk kata, maupun kalimat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan bahasa surat adalah sebagai berikut.
·         Hindari kalimat yang penjang dan berbelit-belit
·         Gunakan kata-kata dan istilah yang sudah lazim dipai
·         Tempatkan tanda baca dengan tepat
·         Gunakan ejaan yang benar
·         Gunakan singkatan yang umum dipakai
Salah satu syarat agar surat dikatakan baik kalau jelas dan sopan, hal itu akan dapat dicapai kalau kita menggunakan bahasa praktis. Bahasa praktis, maksudnya adalah :
1           Menggunakan kata yang minim, dapat dimengerti asrtinya oleh      penulis surat
2           Penulis mampu menggunakan kata tersebut
3           Kata yang dipergunakan sederhana, umum, bukan kata daerah, asing, dan lain-lain.
4           Selain sebuah keharusan mempergunakan bahasa praktis keberhasilan suatu surat juga dipengaruhi oleh gaya bahasa. 

Dalam surat menyurat gaya bahasa sangat dipengaruhi oleh dua factor yaitu :
a.       Kedudukan penulis surat terhadap yang dikirim surat. 
b.      Persoalan yang akan dikemukakan di dalam surat, misalnya: intruksi, pemberitahuan, permohonan dan sebagainnya.
D.    Bagian-bagian surat
1)      Kepala atau kop surat
Kepala surat umumnya mencantumkan identitas lembaga organisasi yang terdiri atas:
a.       Logo atau lambang lembaga atau perusahaan, organisasi
b.      Nama lembaga
c.       Alamat lembaga
d.      Nomor telepon, teleks, faximile.
Khusus untuk surat perusahaan dapat ditambahkan macam usaha, bidang kegiatan, nomor izin usaha.
Fungsi kepala surat:
a.       Mengetahui nama dan alamat kantor lembaga
b.      Menginformasikan bidang usaha, jenis kegiatan
c.       Alat promosi.

2)      Nomor surat
Surat resmi yang mewakili suatu organisasi, lembaga atau perusahaan pada umumnya menggunakan nomor dan kode tertentu.
Penomoran surat itu berguna untuk:
a.       Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
b.      Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
c.       Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
d.      Penunjukkan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.
Secara umum rangkaian nomor surat terdiri atas nomor urut, kode, bulan, dan tahun pembuatan surat. Nomor urut menggunakan angka Arab, kode bervariasi, bulan dengan angka Romawi dan tahun ditulis utuh dan dapat
ditulis dua angka belakangnya saja. Penempatan nomor surat disesuaikan degan bentuk dan sistem penulisannya, yaitu:
a)      Diletakkan disebelah kiri atas kertas untuk surat berperihal
b)      Diletakkan dibawah judul untuk surat berjudul

3)      Tanggal penulisan surat
Cara penulisan tanggal untuk surat pribadi atau yang berasal dari perorangan, tanggal sebaiknya didahului dengan penulisan alamat atau nama kota pengirim surat. Sedangkan untuk kertas berkepala tidak perlu mencantumkan alamat atau nama kota, karena hal itu sudah tercantum dalam kepala surat. Penulisan tanggal selalu diikuti dengan nama bulan dan tahun.
4)      Lampiran yang disertakan
Pengiriman surat yang disertai lampiran dokumen disebut dalam isi surat. Penulisannya dibawah nomor surat disebutkan jumlah lembar, eksemplar atau cukup satu berkas. Penulisan jumlah ditulis dengan huruf kalau jumlah kurang dari sepuluh.
5)      Hal atau perihal
Hal atau perihal berfungsi untuk memberi petunjuk kepada pembaca tentang pokok dalam surat. Hal atau perihal sama dengan judul pada surat berjudul. Beberapa hal teknik penulisan yang harus diperhatikan :
a.       Hal atau perihal tidak ditulis dengan huruf kapital keseluruhannya, kecuali untuk judul surat berjudul
b.      Hal ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama kata utamanya. Kata tugas ditulis dengan huruf kecil
c.       Pada akhir perihal tidak menggunakan tanda titik karena perihal bukan kalimat

6)      Alamat tujuan
Alamat tujuan terdapat dalam dua tempat. Pertama, ditulis disampul surat. Kedua, alamat yang ditulis pada lembar kertas surat. Alamat yang ditulis pada sampul biasanya harus lengkap. Sedangkan pada lembar kertas surat dapat tidak selengkap alamat yang tertulis pada sampul. Hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penulisan alamat tujuan adalah:
a.       Kata kepada tidak wajib dipakai, karena mengandung unsur kemubaziran
b.      Ungkapan ”Yang terhormat” atau singkatannya ”Yth.” dipakai untuk :
·         Menghormati orang atau pihak yang dikirim surat. Misalnya atasan, teman, kolega atau relasi kerja.
·          Menghormati pihak yang dituju dalam kedudukannya sebagai pejabat suatu lembaga, organisasi atau perusahaan. Ungkapan ”Yang terhormat” atau ”Yth.” tidak perlu dipakai apabila alamat yang dituju tidak menyebutkan nama atau jabatan seseorang.

c.       Sebutan ”Bapak”, ”Ibu”, atau ”Sdr.” hanya dipergunakan apabila diikuti nama orang. Kata-kata sebutan tersebut tidak perlu digunakan apabila pihak yang dituju adalah lembaga atau
jabatan tertentu.

Contoh 1)
Yth. Direktur Astri Budi Luhur
Jalan Cileduk Raya, Petukangan Utara
Jakarta Selatan
Contoh 2)
Yth. Ibu H. Siti Aisyiah, S.H.
Wakil Ketua Pimpinan Pusat Aisyiah
Jalan Menteng Raya No. 62
Jakarta Pusat
Contoh 3)
PT Global Sarana Komputindo
Jalan Pemuda No. 55
Medan 15320
Sumatera Utara
d.      Pada akhir setiap baris, termasuk baris terakhir tidak diperlukan tanda titik, kecuali apabila digunakan singkatan.
e.       Tanda-tanda baca, seperti garis bawah, huruf kapital yang mencolok, yang tidak bermanfaat sebaiknya tidak digunakan.
f.       Kode pos sangat dianjurkan untuk ditulis karena akan membantu petugas pos dalam mengirimkan surat tersebut (terutama bila dikirimkan melalui Perum Pos dan Giro).

7)      Salam Pembuka
Salam pembuka berguna untuk menbuka pembicaraan dalam surat secara adab. Akan tetapi, surat yang tidak menggunakan salam pembuka pun tidaklah salah. Biasanya salam pembuka digunakan untuk surat-surat yang berisi berita.
8)      Isi Surat
Sebagaimana karangan yang lain, surat yang baik terdiri atas tiga bagian penting, yaitu bagian pembuka, bagian inti, dan bagian penutup

·         Bagian Pembuka
Bagian pembuka berguna sebagai pengantar bagi pembaca untuk segera mengetahui berita pokok yang akan disampaikan melalui surat tersebut. Dalam bagian pembuka sudah harus disebutkan inti masalah yang akan disampaikan kepada pihak yang dimaksud.
·         Bagian Inti
Bagian inti surat adalah bagian yang berisi maksud utama pengiriman surat. Kecuali surat pengantar, maksud utama pengiriman surat yang sudah disinggung pada bagian pembuka ditegaskan kembali atau dijelaskan lebih lanjut pada bagian inti.
·         Bagian Penutup
Bagian penutup merupakan penegasan, simpulan, harapan, atau ucapan terima kasih. Dengan demikian, bagian penutup menandai bahwa uraian pokok yang ingin disampaikan melalui surat sudah selesai. Bagian penutup hendaknya singkat, tegas, dan tidak perlu berbasa-basi secara berlebihan.
9)      Salam Penutup                                                                                           
Salam penutup digunakan untuk menambah kesantunan dalam berkomunikasi. Walaupun salam penutup ini sangat baik digunakan, tetapi tidaklah berarti semua surat wajib menggunakan salam penutup. Salam penutup hanya digunakan dalam surat-surat berita.
10)  Tanda Tangan dan Nama Penanggung Jawab
Dalam korespondensi Indonesia, penanda tangan surat adalah orang yang namanya tercantum dalam surat itu. Pencantuman nama seseorang dan hak untuk menandatanganinya tentu didasarkan atas kewenangannya dan jabatannya. Apabila penanda tangan surat itu diwakilkan kepada orang lain, maka harus disebutkan sebagai atas nama dan nama penanda tangan ditulis jelas di bawahnya. Tidak boleh nama yang tercantum lain dengan penandatangannya.


11)  Tembusan
Tembusan digunakan bila ada pihak lain yang dianggap perlu mengetahui isi surat tersebut


E.     Contoh Surat Perusahaan
PT. ABADI MAKMUR SENTOSA


    Nomor : 023 / JULI /X / 2014
    Hal : Undangan Rapat
    Lampiran : -
 
                                                                                     Kepada Yth :
                                                                                 
                                                                                     Bapak HENGKI KRISTIANTO
                                                                                     Manajer Marketing
                                                                                     PT ABADI MAKMUR SENTOSA

                                                                                        Di tempat

    Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya acara peringatan ulang tahun perusahaan, maka bersama ini kami mengundang seluruh Manajer PT ABADI MAKMUR SENTOSA untuk hadir dalam rapat persiapan yang akan dilaksanakan pada:

    Hari/Tanggal : Kamis, 24 Maret 2014
    Waktu : 10.00 – 12.00 WIB
    Tempat : Ruang Serbaguna


Demikian undangan ini kami sampaikan, mengingat pentingnya acara ini maka Bapak/Ibu dimohon hadir tepat pada waktunya. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

                                                                                                           Hormat kami,
                                                                                                           Ketua Panitia

                                                                                                     JOHANNES MASAID



DAFTAR PUSTAKA