Sabtu, 20 April 2013

Tugas 1 Perekonomian Indonesia





Tugas 1
Pertanyaan:

 1.  Terangkan arti GDB sebagai indikator kemakmuran ekonomi dengan segala kekuatan dan kelemahannya dalam perkembangan perekonomian Indonesia selama ini.

Jawab:
Gross Domestic Product (GDP) adalah penghitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi aktivitas perekonomian nasionalnya, tetapi pada dasarnya GDP mengukur seluruh volume produksi dari suatu wilayah (negara) secara geografis.

GDP juga artinya mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. GDP juga dapat digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. GDP digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perekonomian sebuah negara. Namun demikian GDP seringkali dikritik karena tidak mencantumkan transaksi ekonomi pada level bawah .Dalam forex trading GDP merupakan salah satu indikator penting yang dapat memicu volatilitas harga terutama untuk Core GDP. Dalam skala A sampai E dengan A adalah sangat penting dan E tidak penting sama sekali, GDP merupakan indikator berskala B yang dapat menyebabkan perubahan volatilitas mata uang. 

GDP dirilis per kuarter, dan angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary – revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

Jika GDP (persentase)  naik dibandingkan dengan data pada periode sebelumnya maka nilai mata uang negara yang bersangkutan cenderung mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan karena GDP menggambarkan nilai seluruh transaksi suatu negara secara umum. Jika siklus transaksi perekonomian stabil maka dapat dipastikan perekonomian akan berjalan dengan lancar. Sentimen positif ini dapat memicu kenaikan nilai mata uang lokal.
Perhatikan juga Core GDP yaitu GDP yang telah dikoreksi dengan memasukkan faktor inflasi didalamnya.
   Manfaat GDB : 

       1.Dapat mengetahui dengan segera apakah perekonomian mengalami pertumbuhan atau tidak
       2.  Menghitung perubahan harga.
   Keterbatasan GDB  :

          1. Perhitungan GDB dan analisis kemakmuran.
          2.    Perhitungan dan masalah kesejahteraan.
          3.   GDB perkapita dan masalah produksi.

Pertanyaan:
           2.  Apa yang dimaksud dengan pendapatan nasional?

Jawab:
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat di artikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasilkan dari semua pelaku /sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.

Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal:
     a.       Menentukkan laju tingkat perkembangan /pertumbuhan perekonomian suatu negara
     b.      Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
     c.       Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lain nya
     d.      Meskipun demekian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja yang dijadikan ukuran kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara.adapun kritik tersebut diantaranya:
            -        Ada faktor-faktor lain diluar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
            -        Kesejahteraan masyarakat masih sering bersifat subjektif .tiap orang mempunyai pandangan   hidup yang berbeda sehingga tolak ukur kesejahteraannya pun berbeda.

Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran –ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah:
Dudley seers mengemukakan ,bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu negara 3 masalah tersebut adalah:
                ·         Tingkat kemiskinan
                ·         Tingkat penggangguran
                ·         Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
J.l. Tambaberpendapat bahwa ada 4 hal sebagai dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di indonesia.4 hal tersebut adalah:
               ·         Kesehatan dan keamanan
               ·         Pendidikan keahlian dan standar hidup
               ·         Pendapatan
               ·         Permukiman
Hendra EMaralebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara,yakni:
              ·         Penduduk dan kesempatan kerja
              ·         Pertumbuhan ekonomi
              ·         Pemerataan dan kesejahteraan masyarakat

pertanyaan:
      3.      Berikan gambar ilustrasi untuk memperjelas soal no.2 tugas 1, bisa dalam bentuk tabel/grafik !

Nilai PDB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2011
              Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2011











Tugas 2 Perekonomian Indonesia


Tugas 2
            1.      Jelaskan cara menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi (GDP), dan berikan 2 contoh perhitungannya !

Ada 3 metode dalam menghitung pendapatan nasional
a)   Pendekatan produksi
Pendekatan produksi (PDB/PGNP) merupakan pendapatan berasal dari pengunaan faktor-faktor untuk menghasilkan sesuatu. Pendekatan ini memiliki kelemahan yang munculnya double counting atau perhitungan ganda. Perhitungan gnda yang dimaksud yaitu nilai produk yang sebelumnya akan ditambahkan pada produk-produk turunan berikutyna dan digunakan sebagai nilai akhir produk tersebut. Akibatnya nilai produk akhir menjadi lebih tinggi. Salah satu usaha untuk mengurangi dampak dari double counting yaitu dengan menggunakan pendekatan value added atau  nilai tambah. Dalam pendekatan ini nilai produk akan dilihat nilai tambahnya pada produk turunan brikutnya sehingga yang Nampak pada nilai barang akhir yaitu jumlah keseluruhan nilai barang akan sama dengan nilai akhir produk turunan terakhir. Pendekatan produksi bisa dicari dengan Yield = (P1 x O1)+ (P2 x Q2)+…(Pn x Qn)

Contoh soal 1
Produk Domestic Bruto dasar harga berlaku
menurut lapangan usaha (miliar rupiah),tahun 2010



www.bps.go.id





Contoh Soal 2

                            Produk Domestic Bruto dasar harga berlaku
menurut lapangan usaha (miliar rupiah),tahun 2011

www.bps.go.id



l



















Senin, 01 April 2013

Pengangguran


PENDAHULUAN
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Tingkat pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam persen. Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu negara. Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah "pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak orang.

ISI
1.      Jenis-jenis Pengangguran
Ø  Jenis Pengangguran Menurut Sebab terjadinya
1. Pengangguran siklis/konjungtur :
disebabkan oleh siklus ekonomi atau merosotnya kegiatan perekonomian, misalnya : terjadinya krisis ekonomi global membuat banyak perusahaan bangkrut yang berimbas pada PHK karyawan
2. Pengangguran struktural:
disebabkan oleh perubahan struktur ekonomi suatu negara, misalnya: perubahan dari sektor agraris ke industri sehingga terjadi pengangguran di sektor agraris
3. Pengangguran Teknologi:
disebabkan adanya modernisasi /kemajuan teknologi dalam berproduksi, misalnya : pabrik yang dulu menggunakan tenaga kerja manusia diganti dengan mesin mesin, akibatnya mengurangi tenaga kerja manusia
4. Pengangguran Friksional:
disebabkan adanya kesulitan temporer, yaitu pergeseran yang tiba-tiba terjadi pada penawaran dan permintaan tenaga kerja sehingga sulit mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja yang ada. Misalnya : pekerja yang berkeinginan memperoleh pekerjaan yang lebih baik, selama proses seleksi ia akan menunggu maka ia dapat dikategorikan sebagai pengangguran friksional
5. Pengangguran Musiman :
disebabkan adanya pergantian/perubahan musim, biasanya terjadi di daerah pertanian, misalnya : petani yang menunggu musim panen, maka ia akan menganggur untuk sementara waktu
6. Pengangguran Voluntary/sukarela :
disebabkan adanya orang yang sebenarnya masih dapat bekerja tetapi dengan sukarela tidak bekerja, sebab ia memperoleh penghasilan dari harta/kekayaan mereka, misalnya: seorang yang menyewakan rumah
7. Pengangguran Deflasioner :
disebabkan karena lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
.
Ø  Jenis Pengangguran Menurut Sifatnya
1. Pengangguran Terbuka
adalah orang yang sama sekali tidak bekerja dan tidak berusaha mencari pekerjaan
2. Setengah Menganggur
adalah orang yang bekerja tetapi tenaganya kurang termanfaatkan diukur dari jam kerja, produktivitas kerja, dan penghasilannya, misalnya :
-pekerjaan yang seharusnya dilakukan 2 orang dikerjakan 4 orang, berarti 2 orang diantaranya adalah setengah menganggur
- orang yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu dapat dikatakan setengah menganggur
3. Pengangguran Terselubung
tenaga kerja yang tidak bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, misalnya : seorang sarjana yang bekerja sebagai tukang parkir mobil

Menghitung angka pengangguran
Menggunakan rumus :

Jumlah pengangguran
Angka pengangguran = ---------------------- --------------------------------- x 100 %
jumlah angkatan kerja

Angka pengangguran di Indonesia pada tahun 2013 dapat dilihat pada grafik dibawah ini :


Gambar : penggangguran Indonesia pada januari 2013
2.      Pengangguran & Penyebabnya
Penyebab terjadinya pengangguran di suatu negara disebabkan oleh banyak hal berikut ini penyebab banyaknya penganngguran adalah sebagai berikut.
1.      Tekanan demografis dengan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar.
2.      Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil daripada pertumbuhan angkatan kerja.
3.      Jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja.
4.      Kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.
5.      Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disebabkan, antara lain perusahaan yang menutup atau mengurangi bidang usahanya akibat krisis ekonomi atau keamanan yang kurang kondusif, peraturan yang menghambat investasi, hambatan dalam proses ekspor-impor, dan sebagainya.
6.      Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja.
7.      Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pengembangan usaha.
8.      Masih sulitnya arus masuk modal asing.
9.      Iklim investasi yang belum kondusif.
10.  Tekanan kenaikan upah di tengah dunia usaha yang masih lesu.
11.  . Kemiskinan.
12.  Ketimpangan pendapatan.
13.  Urbanisasi.
14.  Stabilitas politik yang tidak stabil.
15.  Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
16.  Keberadaan pasar global.


3.      Dampak Pengangguran

Pengangguran berdampak luas terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan politik yang pada gilirannya akan memukul balik kestabilan makro-ekonomi yang telah dicapai dengan susah payah.

Dampak negatip dari masalah pengangguran seperti
1.      beragamnya tindakan kriminal, anak jalanan, pengemis, prostitusi, perdagangan anak, aborsi, pengamen dan sebagainya sudah menjadi patologi sosial atau kuman penyakit sosial yang menyebar bagaikan virus kanker yang sulit diberantas. Penyakit sosial ini sangat berbahaya dan menghasilkan korban-korban sosial yang tidak ternilai.
2.      Menurunnya kualitas sumber daya manusia, tidak dihargainya martabat dan harga diri manusia yang merupakan korban sosial dari penyakit sosial ini sudah sangat merusak sendi-sendi kehidupan kemanusiaan yang beradab. Karena itu persoalah pengangguran ini harus secepatnya dipecahkan dan dicarikan jalan keluarnya yang terbaik.

Dampak ekonomi dengan terjadinya pengangguran antara lain
1.      adanya beban anggaran yang besar dari keuangan negara,
2.       dapat menyebabkan ketidak-stabilan, ketidak-amanan,
3.       ketidak-nyamanan dalam berusaha, sehingga unit-unit bisnis tidak maksimal dalam menjalankan usahanya
4.       adanya gangguan dari orang-orang yang lapar akibat pengangguran yang tinggi atau tidak mempunyai pekerjaan yang layak.
   
PENUTUP
Sebagai penutup maka akan disebut beberapa cara untuk mengatasi pengangguran yang ada .  Adapun cara Mengatasi Pengangguran menurut sebab Terjadinya .

1.      Cara mengatasi Pengangguran Siklis
ü  Peningkatan daya beli masyarakat
ü  Mengarahkan permintaan masyarakat untuk membeli barang dan jasa
ü  Memperluas pasar barang dan jasa
ü  Mengatur suku bunga bank agar tidak terlalu tinggi

2.      Cara mengatasi pengangguran structural
ü  Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
ü  Mendirikan industri padat karya
ü  Meningkatkan mobilitas modal dan tenaga kerja
ü  Memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sektor yang berlebihan ke tempat dan sektor yang kekurangan

3.      Cara mengatasi pengangguran friksional
ü  Memberikan informasi yang lengkap tentang permintaan dan penawaran tenaga kerja
ü  Menyusun rencana penggunaan tenaga kerja sebaik mungkin
ü  Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM

4.      Cara mengatasi pengangguran musiman
ü  Pemberian informasi yang jelas tentang adanya lowongan kerja pada bidang lain
ü  melakukan pelatihan keterampilan tenaga kerja di waktu luang
ü  mengadakan pelatihan kerja

5.      Cara mengatasi pengangguran Teknologi
ü  Mempersiapkan masyarakat untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi dengan cara memasukkan materi kurikulum pelatihan teknologi di sekolah.
ü  Pengenalan teknologi sejak dini
ü  Pelatihan tenaga pendidik untuk penguasaan teknologi

6.      Cara mengatasi pengangguran voluntary / sukarela
ü  Menarik Investor baru
ü  Pengembangan transmigrasi
ü  Memberikan bantuan pinjaman lunak untuk UKM
7.      Cara Mengatasi Pengangguran Deflasioner
ü  Pelatihan Tenaga Kerja
ü  Menarik Investor baru
ü  Pengembangan Transmigrasi



DAFTAR PUSTAKA


Pengaruh Inflasi


PENDAHULUAN
            Dengan bertumbuhnya jaman, perkembangan ekonomi dalam suatu Negara tentu mengalami banyak perubahan baik dari sisi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi di sekitar rill. Naik turunnya ekonomi suatu Negara tentu saja disebabkan oleh banyak factor. Factor-faktor tersebut bisa saja berasal dari dalam Negara tersebut, maupun dari luar Negara tersebut.
            Dalam setiap Negara tentu saja mempunyai inflasi dalam ekonominya. Inflasi dapat berakibat buruk,juga dapat dijadikan pendorong majunya roda perekonomian suatu Negara. Inflasi dapat dijadikan motor penggerai dalam suatu roda perekonomian Negara, sehingga factor produksi dapat berjalan dengan seimbang sesuai dengan peningkatan inflasi tersebut serta dapat meningkatkan daya beli masyarakat.  

ISI
  • APA ITU INFLASI ?

Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga. Ada banyak cara untuk mengukur tingkat inflasi, dua yang paling sering digunakan adalah CPI dan GDP Deflator.
Jenis-Jenis inflasi

·         Berdasarkan Tingkat Keparahannya  dibedakan menjadi 4
1.      Inflasi Ringan, yaitu tingkat inflasi sampai dengan 10% atau 20% setahun;
2.      Inflasi Sedang, yaitu antara 10% s/d 30% setahun;
3.      Inflasi Berat, yaitu antara 30% s/d 100% setahun;
4.      Hiper Inflasi, yaitu di atas 100% setahun.

·         Berdasarkan  sebab terjadinya:
Demand Inflation, yaitu inflasi yang timbul karena desakan permintaan masyarakat akan barang dan jasa begitu kuat. Inflasi ini muncul karena naiknya tingkat pendapatan masyarakat, sehingga masyarakat cenderung membeli barang dan jasa lebih banyak dari yang biasa mereka gunakan. Misalnya seseorang yang biasa mengkonsumsi susu satu gelas sehari, karena pendapatnya meningkat, maka konsumsi susunya juga meningkat menjadi 3 gelas sehari. Dengan meningkatnya konsumsi atau pembelian, akan mendorong naiknya harga barang-barang.
Cost atau Cost-push Inflation, yaitu inflasi yang disebabkan karena naiknya biaya produksi. Misalnya terjadi kenaikan bahan bakar atau tuntutan buruh akan kenaikan upah, dimana kedua hal itu merupakan bagian dari biaya produksi, maka perusahaan pun akan menaikkan harga jual barang dan jasanya.
·         Berdasarkan asal-usul terjadinya:
Domestic inflation, yaitu inflasi yang berasal atau bersumber dari dalam negeri; Misalnya pemerintah mengalami defisit anggaran belanja kemudian pemerintah mencetak uang baru, sehingga jumlah uang beredar bertambah. Keadaan ini akan mendorong tingkat konsumsi masyarakat, bila penawaran barang tetap, maka hal ini akan mendorong kenaikan harga barang-barang.
Imported inflation, yaitu inflasi yang berasal dari luar negeri. Sebagai contoh adalah negara kita, dimana negara kita masih banyak mengimpor bahan baku dan barang modal lainnya. Apabila harga barang-barang yang diimpor itu naik, maka biaya produksi juga meningkat, yang akhirnya akan menaikkan harga jual barang dan jasa.
Penyebab terjadinya inflasi
Ada beberapa Faktor yang menyebabkan terjadinya suatu Inflasi, berikut ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi di suatu negara
A.     Terhambatnya produksi.
Inflasi dapat terjadi karena terhambatnya produksi barang dan jasa. Misalnya, pada musim banjir banyak terjadi kegagalan panen sehingga produksi padi menurun. Pada saat suatu negara mengalami peperangan, produksi tidak bisa berjalan lancar karena pabrik-pabrik mengetahui serangan yang mungkin terjadi. Demikian pula ketika terjadi bencana alam. Akibat produksi terhambat, pasokan barang kebutuhan masyarakat terhambat dan harga-harga merambat naik.

B.     Meningkatnya permintaan agregat.
Permintaan agregat merupakan keseluruhan permintaan dalam perekonomian. Permintaan agregat berasal dari masyarakat, dunia usaha, maupun pemerintah. Tingginya permintaan agregat terhadap barang dan jasa apabila tidak diimbangi dengan persediaan yang mencukupi akan mendorong naiknya harga-harga. Tingginya permintaan masyarakat terjadi karena pertambahan jumlah penduduk, perubahan selera masyarakat, serta berlangsungnya hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal.
C.     Penetapan harga oleh pemerintah.
 Pada umumnya, kenaikan harga bahan bakar minyak dan tarif dasar listrik akan diikuti oleh naiknya harga-harga barang lain. Bahan bakar minyak dan listrik merupakan komponen biaya produksi dan biaya angkut barang yang cukup penting sehingga ikut mempengaruhi harga jual, baik harga bahan baku maupun barang jadi. Kenaikan harga ini akan terus menular ke semua sektor lain.
D.     Pengaruh sektor moneter. Sektor moneter berkaitan dengan jumlah uang beredar, termasuk kurs mata uang. Ketika jumlah uang beredar meningkat, sementara kemampuan produksi dalam perekonomian tetap, harga barang-barang bisa merangkak naik. Nilai uang akan merosot. Hal ini pernah dialami pada masa Orde Lama. Ketika itu pemerintah mencetak uang secara besar-besaran untuk membiayai pengeluaran negara. Akibatnya, harga-harga naik enam kali lipatnya. Melemahnya kurs valuta asing yang mempengaruhi harga barang impor juga akan mendorong inflasi di dalam negeri.
Penghitungan Inflasi
Besarnya angka inflasi di Indonesia dihitung berdasarkan prkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang disajikan oleh BPS dalam bentuk release yang mengambarkan besarnya inflasi pada tingkat nasional dan propinsi maupun untuk masing-masing jenis barang dan jasa yang termasuk dalam pola konsumsi masyarakat. IHK adalah angka indeks yang mengukur besarnya perubahan harga yang terjadi pada sekelompok barang dan jasa yang mewakili konsumsi masyarakat rata-rata diperkotaan.
Secara ringkas biasa dihitung berdasarkan dua komponen utama yaitu, (1) pola konsumsi masyarakat yang direfleksikan dalam bentuk diagram timbangan dari berbagai jenis barang dan jasa yang termasuk dalam keranjang belanja (market basket) keluarga dan (2) perkembangan harga dari masing-masing jenis barang dan jasa yang termasuk dalam market basket tersebut. Dengan kata lain, IHK adalah angka indeks harga yang tertinggal dengan timbangan besarnya pengeluaran rata-rata yang dibayar oleh keluarga di wilayah tertentu. Timbangan ini di peroleh pada tahun yang digunakan pada tahun dasar dari angka indeks tersebut. Formula yang digunakan BPS untuk menghitung IHK ialah formula laspeyers:
 I(t) = jumlah ( Pi(t) X Qi((0) )
              jumlah ( Pi(0) X Qi(0) )
Keterangan :
I(t)    : indeks pada periode (tahun atau bulan) t
Pi(t)    : harga barang/jasa jenis i pada periode t
Pi(0)    : harga barang/jasa jenis i pada periode dasar atau periode (t-1)
Qi(t)    : barang/jasa jenis i (yang dikonsumsi) pada periode t (ada n jenis)
Qi(0)    : barang/jasa jenis i (yang dikonsumsi) pada periode dasar
            : harga relatif pada periode t terhadap periode dasar
Penghitungan IHK juga bisa dihitung dengan cara:
     P = I (t) - I (t-1)  X 100
                 I (t-1)
Dari formula perhitungan IHK ini jelas bahwa yang berpengaruh pada besarnya inflasi ada dua faktor utama: harga relatif pada bulan ke-t dibandingkan bulan ke-(t-1) dan nilai konsumsi barang dan jasa pada bulan (t-1) yang digunakan sebagai timbangan atau bobot untuk menghitung angka indeks pada bulan t. sedangkan angka peningkatan inflasi dari tahun ke tahun dapat dilihat dalam data dibawah ini :
Gambar : inflasi 2006-2011 & target 2012-2013

Efek serta Dampak Inflasi
Adapun Efek-Efek dan dampak yang ditimbulkan dari Inflasi:
1.    Efek terhadap pendapatan (equity effect)
Efek tehadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Seorang yang memperoleh pendapatan tetap akan dirugikan oleh adanya inflasi. Misalnya seorang memperoleh pendapatan tetap Rp 500.000,00 per tahun sedang laju inflasi sebesar 10 persen akan menderita kerugian penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi tersebut yaitu Rp 50.000,00.
2.    Efek terhadap efisiensi (efficiency effect)
Inflasi dapat pula mengubah pola alokasi faktor-faktor produksi perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi beberapa barang tertentu sehingga dapat mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efesien.
3.    Efek terhadap output (output effect)
Dalam menganalisa kedua efek di atas (equity dan efficiency effect) digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan supaya dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari jumlah output tertentu tersebut.
4.    Inflasi dan perkembangan ekonomi
Inflasi yang tinggi tingkatnya tidak akan mengalakkan perkembangan ekonomi biaya yang terus menerus naik menyebabkan kegiatan produktif sangat tidak menguntungkan. Maka pemilik modal biasanya lebih suka menggunakan uangnya untuk tujuan spekulasi. Aturan lain tujuan ini dicapai dengan pembeli harta-harta tetap seperti tanah rumah dan bangunan. Oleh karena pengusaha lebih suka menjalankan kegiatan infestasi yang bersifat seperti ini, infestasi produktif akan berkurang dan tingkat kegiatan ekonomi menurun. Sebagai akibatnya akan lebih banyak penganguran.
Dampak Inflasi

Inflasi memiliki dampak positif dan juga dampak negatif.

1.      Dampak positif:
Ø  Peredaran / perputaran barang lebih cepat.
Ø  Produksi barang-barang bertambah, karena keuntungan pengusaha bertambah.
Ø  Kesempatan kerja bertambah, karena terjadi tambahan investasi.
Ø  Pendapatan nominal bertambah, tetapi riil berkurang, karena kenaikanpendapatan kecil.

2.      Dampak Negatif:
Ø  Harga barang-barang dan jasa naik.
Ø  Nilai dan kepercayaan terhadap uang akan turun atau berkurang.
Ø  Menimbulkan tindakan spekulasi.
Ø  Banyak proyek pembangunan macet atau terlantar.
Ø  Kesadaran menabung masyarakat berkurang.


PENUTUP
Cara Mencegah Inflasi
Dengan mengunakan Irving Fisher MV = PT dapat di jelaskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat dari pada T. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi maka salah satu variabel (M atau V) harus di kendalikan. Cara mengatur vareabel M,V dan T tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan kebijaksanaan moneter, fiskal atau kebijaksanaan yang menyangkut kenaikan produksi.
      a.      Kebijaksanaan Moneter
Sasaran kebijaksanaan moneter di capai melalui jumlah uang yang beredar (M). Salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposito). Uang giral dapat terjadi melalui dua cara, pertama apabila seseorang memasukkan uang kas ke Bank dalam bentuk giro, instrumen lain yang dapat dipakai untuk mencegah inflasi adalah politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah.
      b.      Kebijaksanaan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total sehingga inflasi dapat ditekan.
      c.       Kebijaksanaan yang Berkaitan dengan Output
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor barang cenderung meningkat. Bertambahnya jumlah barang didalam negeri cenderung menurunkan harga.
      d.      Kebijaksanaan Penentuan Harga dan Indexing
Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga, serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji atau upah (dengan demikian gaji/upah secara riil). Kalau indeks harga naik maka upah atau gaji juga dinaikkan.

DAFTAR PUSTAKA